Harga Diri
Pada zaman sekarang banyak orang melakukan perlombaan dalam
berbagai macam bidang kehidupan. Perlombaan terjadi tanpa disadari, berjalan
bagai air yang menggalir. Perlombaan membuat manusia tak lagi mampu
membedakan mana yang utama dan mana yang kedua. Akhirnya berdampak pada
meningkatnya kebutuhan hidup manusia yakni meningkatnya kebiasaan membeli
barang serta menurunnya harga diri manusia karena gengsi.
Kejadian ini terlihat dari dinamika manusia yang rela antri
berjam-jam di pom bensin, antri parkir di pusat-pusat perbelanjaan, antri di
restoran-restoran yang katanya merupakan tempat bergengsi di saat ini, kalau
belum kesana belum sempurna, “hari gini belum ke mall”. Belum ke mall menjadi
kata jebakan, menjebak semua orang untuk menuju kesana. Baik orangtua, orang
muda mereka yang memiliki banyak uang maupun yang pas-pas.
Sikap ini nampak
pada pola hidup manusia yang pergi Ke mall untuk melihat, ke mall untuk
parkir sehingga menyebabkan orientasi manusia berubah. Ada menggalami ketidak
nyamanan, karena tak tahu harus kemana, dan mau beli apa. Itulah yang
menyebabkan harga kebutuhan hidup meningkat sedangkan harga diri menurun.
Dalam bacaan hari ini nampak bahwa menjadi murid Yesus bukan
soal pangkat dan kedudukan melainkan soal menjadikan Yesus lebih berharga dari
pada yang lainnya. Pangkat dan kedudukan ini dinyatakan oleh Petrus yang
menyatakan Yesus sebagai Mesias. Mesias yang berkuasa namun pandangan Petrus
ini disanggah oleh Yesus dengan mengatakan dan melakukan Nya dalam tugas
perutusan yaitu Mesias harus menderita, menyangkal diri, dan mengikuti Yesus,
dan Yesus akan menyelamatkannya. Mesias yang dikatakan dan dikerjakan oleh
Yesus menggajak kita untuk melakukan berbagai macam ketegasan dalam hidup.
Ketegasan ini membawa keberanian bagi setiap orang untuk mempersembahkan
hidupnya sebagai persembahan yang benar, yang sempurna dan berkenan
kepada Allah. Persembahan yang sempurna yang benar yang berkenan pada Allah
lahir dari berbagai macam pergulatan hidup manusia sehari-hari, dimana segala
macam kegiatan yang dilakukan dan diperjuangkan manusia memberi peluang bagi
manusia untuk menentukan mana yang lebih, sehingga manusia berani untuk
menentukan yang dikerjakannya saat ini, mana yang menjadi perioritas utama.
Maka tantangan yang terpenting sebagai murid Yesus adalah menjadikan Yesus yang
utama dalam hidup, ini butuh waktu, butuh kesabaran, inilah salib kita di
tengah ketidak nyamanan hidup yang ditandai oleh salib Kristus. Inilah harga
diri kita yang kita persembahkan pada Allah sebagai persembahan yang benar,
yang sempurna dan yang berkenan pada Allah.
(Amo)
Komentar
Posting Komentar